Selasa, 25 Maret 2008

psikologi perkembangan remaja

NAMA : HASTRI KUSTILESTARI
NIM : 106013000297

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA


Menurut kamus besar bahasa Indonesia remaja adalah menuju masa kedewasan. Seseorang dapat dikatakan remaja dapat dilihat dari perubahan fisiknya seperti tumbuhnya jakun pada anak laki-laki dan melebarnya pinggul pada anak
perempuan. Masa ini biasanya disebut masa pubertas yaitu maasa dimanakematangan kerangka dan seksual terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. Proses ini terjadi secara berangsur-angsur, dapat diketahui kapan seorang anak mengawali masa pubertas tetapi tidak dapat diketahui kapan masa itu berakhir. Di bawah ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkambangan remaja antara lain:
Genetika, genitika diwariskan dari orang tua yang dibawa oleh plasma sebagai pembawa sifat
Biologis, faktor biologis ditandai dengan perubahan-perubahan tubuh yang meningkatkan minat terhadap citra tubuh.
Lingkungan, lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan remaja khususnya lingkungan keluarga.
Pengalaman berinteraksi dalam perkembangan.
Aspek-aspek psikologis yang menyertai perubahan-perubahan pubertas ditandai dengan para remaja memperlihatkan minat yang semakin besar terhadap citra tubuhnya. Kematangan yang lebih awal cenderung terjadi pada anak laki-laki setidak-tidaknya selama masa remaja, pertumbuhan yang cepat pada anak laki-laki terjadi kira-kira 2 tahun lebih telat dari pada anak perempuan.
Perubahan-perubahan perkembangan kognitif pada masa remaja ditandai dengan pada masa remaja kekuatan pikiran remaja yang sedang berkembangan membuka cakrawala kognitif dan cakrawala sosial yang baru. Pemikiran mereka semakin abstrak, logis dan idealis dan lebih mampu menguji pemikiran diri sendiri , pemikiran orang lain dan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka serta cenderung menginterpretasikan dan memantau dunia sosial. menurut Piaget pemikiran operasional formal berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun. Remaja tidak lagi terbatas pada pengalaman konkret aktual sebagi dasar pemikiran tetapi mereka dapat membangkitkan situasi-situasi khayalan, kemungkinan-kemungkinan hipotesis, atau penalaran-penalaran yang benar-benar abstrak. Perkembangan kognisi sosial mereka juga berubah, perubahan-perubahan yang mengesankan dalam kognisi sosial menjadi ciri perkembangan remaja. Pemikiran remaja bersifat egosentris dan mengembangkan egosentris khusus mulai berpikir tentang kepribadian dan memantau dunia sosial mereka dengan cara-cara yang unik. Pemikiran remaja yang bersifat egosentris ini menurut David Elkind (1976) pemikiran remaja yang bersifat egosentris terbagi menjadi dua yaitu:
Penonton khayalan ialah keyakinan remaja bahwa orang lain memperhatikan dirinya sebagaimana halnya dengan dirinya sendiri.
Dongeng pribadi ialah bagian dari egosentrisme remaja yang meliputi perasaan unik seorang anak remaja.
·
(John W Santrock, Life-Span Development jilid II, 1995)

Tidak ada komentar: